Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

PSIKOLOGI PENDIDIKAN


PSIKOLOGI PENDIDIKAN




Created :
Riqotun Nihlah (11140182000018)






SEMESTER II
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
2015


A.   Definisi Psikologi Pendidikan
Menurut Muhibbin Syah (2002) bahwa psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin ilmu psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.
-          Pendapat saya tentang definisi di atas :
Bahwa psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang mengkhususkan pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan pendidikan dan salah satu ilmu yang mempelajari  tentang perilaku manusia di dunia pendidikan yang meliputi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembangan dan pembaruan kurikulum,  studi sistematis tentang proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan. Prilaku yang dimaksud di sini bisa terkait dengan prilaku pendidik ataupun prilaku peserta didiknya. Karena dalam dunia pendidikan untuk mencapai pendidikan yang maksimal dan efektif bukan hanya terkait pembahasan kurikulum belaka, namun juga permasalahan psikologis peserta didik dan model pengajaran pendidiknya juga harus tetap diperhatikan. Oleh karena itu, psikologi pendidikan menjadi penting untuk dipelajari oleh setiap pendidik ataupun calon pendidik.

B.   Manfaat dari belajar Psikologi Pendidikan
1. Untuk memperoleh pemahaman tentang gejala-gejala yang merusak pendidikan di masyarakat;
2.     Untuk mengetahui penyelenggaraan pendidikan dengan lebih baik;
3.     Supaya tidak ragu-ragu lagi mengubah cara hidup, berpikir, tingkah laku, dan pergaulan yang sesuai dengan pendidikan;
4.     Menjadikan kehidupan yang lebih baik, bahagia dan sempurna.
5.     Untuk mempelajari situasi dalam proses pembelajaran
a.       Memahami perbedaan individu (peserta didik)
b.      Penciptaan iklim belajar yang kondusif di dalam kelas;
c.       Pemilihan strategi dan metode pembelajaran
d.      Memberikan bimbingan kepada peserta didik
e.       Mengevaluasi hasil pembelajaran
6.      Untuk penerapan prinsip - prinsip belajar mengajar
a.       Menetapkan tujuan pembelajaran
b.      Penggunaan media pembelajaran
c.       Penyusunan jadwal pelajaran

C.    Metode yang mudah dalam mempelajari Psikologi Pendidikan
-          Metode eksperimen, karena metode ini merupakan pengamatan yang paling tepat, terencana, dan sistematis. Dalam metode  ini percobaan menggunakan prosedur sistematis dan mudah. Bisa dilakukan kapan saja tanpa harus mewawancarai objek, karena dalam metode ini dilakukan tanpa sepengetahuan objek yang di tuju.

D.   Hal yang paling menyenangkan dalam mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
-      Hal paling menyenangkan dalam mempelajari pertumbuhan yaitu, saat mengingat masa-maa pertumbuhan saya, mulai dari saat balita sampe saat dewasa ini dan apalagi di tambah dengan melihat foto-fotonya, lucu dan sudah berbeda pertumbuhannya.
-        Hal yang menyenangkan dalam mempelajari perkembangan, yaitu, mengingat perkembangan-perkembangan yang telah terjadi baik pada kognitif, social, maupun fisik. Dan timbul rasa bersyukur karena tumbuh dalam perkembangan yang baik.

E.   Salah satu teori belajar dari seorang tokoh, dan komentar tentang teori belajar tersebut
-          Teori Belajar Behaviorisme
Menurut Thorndike, belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus adalah apa yang merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon adalah reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang dapat pula berupa pikiran, perasaan, atau gerakan/tindakan. Jadi perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu dapat diamati, atau tidak konkrit yaitu tidak dapat diamati. Meskipun aliran behaviorisme sangat mengutamakan pengukuran, tetapi tidak dapat menjelaskan bagaimana cara mengukur tingkah laku yang tidak dapat diamati.
Teori thorndike ini disebut pula dengan teori koneksionisme (Slavin,200). Ada tiga hukum belajar yang utama menurut Thorndike yakni:
1.      Hukum efek ( Law of Effect )
2.      Hukum latihan ( Law of Exercise ) , dan
3.      Hukum kesiapan ( Law of Readiness ), (Bell, Gredler, 1991)
Ketiga hukum ini menjelaskan bagaimana hal-hal tertentu dapat memperkuat respon.
Tentang perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar berwujud konkrit terutama yang dapat diamati.
Islam menjelaskan dalam ilmu hadits sesuai dengan pengertiannya; tasydid bil halqi, wal ikraru bil lisan, wal arkanu bil arkan, maksudnya ilmu tanpa amal akan sia-sia belaka, karena tidak cukup hanya dengan kecerdasan akal dan kecerdasan emosional semata akan tetapi juga yang lebih penting adalah bukti nyata. Firman Allah SWT dalam al-Qur’an :
                                   
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ مِنْ بَعْدِ مَوْتِهَا لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْقِلُون
Artinya:
“Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya? Tentu mereka akan menjawab: Allah. Katakanlah: Segala puji bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tidak memahaminya”. (al-Ankabut,29:69).

-          Komentar :
Dari teori di atas dapat di ketahui bahwa belajar di pengaruhi dengan adanya interaksi antara stimulus dan respon. Oleh karena itu seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Dengan ini siswa di harapkan mempunyai rasa kesiapan serius dalam belajar, melakukan latihan secara rutin, maka hasil yang di dapat akan maksimal dan sesuai keinginan. Karena belajar adalah hubungan antara stimulus dan respons.

F.    Teori belajar apa yang paling di sukai dan cocok untuk di gunakan pada jurusan anda
-          Teori belajar yang saya sukai adalah teori belajar konstruktivisme, dan teori ini sangat cocok di gunakan pada jurusan saya. Teori berarti bersifat membangun, artinya dalam pendidikan segala upaya harus di bangun, baik dalam ranah kognif, afektif, dan psikomotorik.

-          Komentar :
Dengan teori konstruktivisme mahasiswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Mahasiswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam membina pengetahuan baru, mereka akan lebih paham dan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selain itu mahasiswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.

G.  Ciri-ciri guru yang beraliran Behaviorisme
1.      Guru menyusun bahan pelajaran yang sudah siap sehingga tujuan pembelajaran yang dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru;
2.      Guru tidak hanya memberi ceramah tetapi juga contoh-contoh;
3.      Mementingkan pengaruh lingkungan (environment);
4.      Mementingkan bagian-bagian (elementaristik) dari pada keseluruhan;
5.      Mementingkan peranan reaksi;
6.      Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar;
7.      Mementingkan sebab-sebab di waktu yang lalu;
8.      Mementingkan pembentukan kebiasaan, dan
9.      Dalam pemecahan masalah ciri khasnya adalah trial and error;

H.  Ciri-ciri guru yang beraliran Humanisme
1.  Guru/ pendidik humanistik percaya bahwa siswa akan termotivasi untuk mengkaji materi bahan ajar jika terkait dengan kebutuhan dan keinginannya;
2.  Guru/pendidik  humanistik percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya evaluasi diri (selfevaluation);
3.     Guru/pendidik  humanistik menentang tes objektif, karena mereka menguji kemampuan siswa untuk menghapal dan tidak memberikan umpan balik pendidikan yang cukup kepada guru dan siswa;
4.      Guru/pendidik humanistik percaya bahwa, baik perasan maupun pengetahuan, sangat penting dalam proses belajar. Tidak seperti pendidik tradisional, guru humanistik tidak memisahkan domain kognitif dan afektif;
5.  Guru/pendidik humanistik menekankan perlunya siswa terhindar dari tekanan lingkungan, sehingga mereka akan merasa aman untuk belajar. Setelah siswa merasa aman, belajar mereka menjadi lebih mudah dan lebih bermakna.

I.      Pengertian Motivasi, Motivasi eksternal dan Internal yang mempengaruhi belajar pada jurusan

-         Motivasi adalah proses yang memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, terarah, dan bertahan lama.
Allah berfirman dalam Al-Quran :

 ... إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

Artinya :
“…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Ar-Ra’d: 11)
Dari ayat di atas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ternyata motivasi yang paling kuat adalah dari diri seseorang. Motivasi sangat berpengaruh dalam gerak-gerik seseorang dalam setiap tindak-tanduknya.
Motivasi eksternal dan internal yang mempengaruhi anda untuk belajar pada jurusan anda
Motivasi eksternal :
-          Dukungan dari orang tua
-          Jurusan ini masih sedikit peminatnya, dan berharap peluangnya kedepan besar;
-          Masih kurangnya pemerataan pendidikan di Indonesia

           Motivasi Internal :
-       Jurusan MP ini sesuai dengan bakat saya;
-      Jurusan ini tidak berlebihan pada fisik,  sehingga saya mampu untuk melakukannya;
-      Menjadi seorang guru sekaligus manajer yang baik untuk sekolah




J.     Intellegensi
-   Intellegensi adalah keahlian memecahkan masalah dan kemampuan untuk beradaptasi pada, dan belajar dari pengalaman hidup sehari-hari.
Dalam Al Qur’an surat as-Sajdah ayat 9, bahwa manusia terlahir dengan dibekali kecerdasan:
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖوَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚقَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
Artinya :
“Kemudian Dia memberinya bentuk (dengan perbandingan ukuran yang baik) dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.”(QS. As-Sajdah (32) : 9)
Ayat di atas memberikan syarat bahwa manusia terlahir dengan dibekali kecerdasan yang terdiri dari lima bagian utama kecerdasan yaitu :
1.     Kecerdasan rohaniah (SQ), yaitu kemampuan seseorang untuk mendengarkan hati nuraninya, baik buruk dan rasa moral dalam caranya menempatkan diri dalam pergaulan;
2.   Kecerdasan intelektual (IQ), yaitu kemampuan seseorang dalam memainkan potensi logika, kemampuan berhitung, menganalisa dan matematik;
3.     Kecerdasan Emosional (EQ), ayitu kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri (sabar).
4.    Kecerdasan sosial, yaitu kemampuan seseorang dalam emnjalin hubungan dengan orang lain baikk individu maupun kelompok;
5.  Kecerdasan fisik, yaitu kemampuan seseorang dalam mengkoordinasikan dan memainkan isyarat tubuh.

-          Intellegensi yang dominan saya miliki adalah intrapersonal
-         Cara mengembangkannya yaitu:
1.      Memahami keunikan diri sendiri;
2.      Membangun harga diri dan percaya diri;
3.      Mengendalikan emosi;
4.      Menyediakan waktu untuk merenung, dan mencatat hasil renungan;



REFERENSI

Departemen Agama.Al Qur’an dan Terjemahannya.Semarang:CV.Toha Putra
Denim, Sudarwan dan Khairil.Psikologi pendidikan (dalam perspektif
       baru).Bandung:Alfabreta.2010
Khodijah, Nyayu.Psikologi Pendidikan.Jakarta: Rajawali Pers.2014
Najati, Usman.Belajar EQ dan SQ dari Sunnah Nabi.Jakarta:Penerbit Hikmah.2004
Santrock, John W.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Prenada Media Group.2013

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar